Segala sesuatu tentang Concord, pada level tertentu, berhasil, atau sangat berhasil dalam isolasi. Missile launcher pencari panas dari Roka mengetrack target dengan suara *bleep bleep bleep* yang memuaskan. Atau kemampuan kombo double jump diikuti dengan power slam terasa sangat seru saat kalian dapat mengenai beberapa target. Namun momen kesenangan bermain Concord terhalang oleh pengalaman shooter kompetitif yang seringkali lamban dan membosankan. Serta mengesamping taktik yang menarik selain bekerja sama dalam tim atau bekerja menyelesaikan suatu objektif.
Ingin bermain game MOBA yang populer: mobanewslite.com
Permainan tembak menembak pun dapat dilakukan dengan melakukan recoil dan penanganan. Yang feelnya lebih mirip Destiny 2 mode PvP dan Crucible bila dibandingkan dengan Overwatch atau Valorant. Meskipun dengan tiadanya feedback nendang yang memberikan game ini kesan berat atau taktil. Pergerakan yang mengambang dalam map dengan tiga lane dan garis pandang yang berbeda. Kemampuan cooldown ketika kalian melempar orb yang berfungsi dan kemudian kembali. Dan waktu yang panjang dan melelahkan untuk ngekill. Membuat temanmu satu tim dapat menyerang secara bersama-sama dan fokus menyerang satu target. Seperti yang terlihat, game ini diberi diskon $40.
Ada bagian dari Concord yang sangat memusingkan. Destiny’s Crucible hanya single mode dengan mengaitkannya sistem progresi dengan PvE atau PvP. Yang didesain untuk para player hardcore selalu memiliki hal yang ingin dikerjakan. Game yang setara dengan Destiny 2 sudah lama merana di dalam bayang-bayang dari campaign dan raids yang lebih populer dan berisi. Di dalam isoasi, Crucible akan menjadi pengalaman buruk. Dan bernar saja, itu yang selama ini Concord miliki.
Ingin bermain game MOBA lainnya: mobaview.com
Waktu yang panjang untuk ngekill yang dimiliki Concord menuntut ketepatan alam menggunakan senjata dan tool kit hero. Yang sering kali tidak sejalan, membuat pertarungan tembak-tembakan ini terasa melelahkan. Bahkan dengan senjata di Concord yang cenderung ke arah DPS, seperti Dual Revolver yang dimiliki Lennox, sang cowboy alien hijau. Atau Assault Rifle yang dimiliki Teo, tentara pria dengan body armor yang sangat merepotkan. Tidak bisa mengurangi health bar cukup cepat sehingga membuat pertarungan menjadi sangat hambar.
Digabung dengan pergerakan yang sangat lambat di Concord, saya jarnag mendapatkan kill. Kecuali saya terus lengket dengan tim saya untuk menjadi segerombolan hero pembunuh massal. Concord dengan jelas mendukung team play dan kerja sama. Namun senjata yang ampuh dengan hero yang lelet membuat pertarungan dan penyelesaian objektif menjadi terasa sama. Mengesampingkan rasa tarik ulur yang mengesankan dimana kalian dapat temukan di hero pada game shooter lainnya. Sebagian besar dari match Concord berakhir dengan 2 sekumpulan mob yang berjalan mengelilingi map besar yang kosong. Membunuh perlahan satu per satu.
Ingin memainkan game di smartphone yang mumpuni: jagadponsel.com
Hal yang tak dapat dihindari dimana map Concord sangat membosankan untuk dimainkan. Selain itu, penyergapan terhadap seorang healer atau tank tidak memiliki nilai di Concord bila dibandingkan dengan yang ada di Overwatch. Absennya kemampuan Ultimate sangat berasa dalam hal ini. Membuat dinamika dan respon match Concord tidak dirasakan oleh para player Overwatch dan Valorant. Tidak ada yang memerlukan perhatian khusus dalam suatu pertempuran di Concord. Misal seperti Genji yang menggunakan Ultimate Dragonbladenya di loini belakangmu yang berantakan. Atau Cassidy meng “high noon” dari sebuah sudut panadang yang jelas. Concord hanyalah tentang membunuh satu sama lain dan berdiri di lingkaran. Serta kemampuan apapun yang memberikan efek slow di gameplay yang sudah lambat ini hanya membuang-buang waktu.
Untuk melihat review gameplay konsol atau komputer, silahkan mampir ke animalesde.org